Megenal Teori Persuasif dalam Kampanye

 

Persuasi Sebagai Titik tolak Kampanye

Persuasi secara inheren terkandung dalam kampanye. Dengan demikian, setiap tindakan kampanye pada prinsipnya adalah tindakan persuasi.

“Campaign are inherently persuasive communication activities”- Pfau&Parrot (1993)

Meskipun inti kampanye adalah prsuasi, tindakan persuasif dalam kampanye berbeda dengan tindakan persuasif perorangan. Sekurang-kurangnya ada 4 aspek dalam kegiatan kampanye persuasif yang tidak dimiliki tindakan persuasif perorangan, yakni:

1, kampanye acara sistematis berupaya menciptakan “tempat” tertentu dalam pikiran khalayak tentang produk, kandidat atau gagasan yang disodorkan.

2. kampanye berlangsung dalam berbagai tahapan, mulai dari menarik perhatian khalayak, menyiapakn khalayakk untuk bertindak, hingga akhirnya mengajak mereka untuk bertindak nyata.

3. kampanye juga mendramatisasi gagasan-gagasan yang disampaikan pada khalayak dan mengundang mereka untuk terlibat, bak secara simbolis maupun praktis, guna mencapai tujuan kampanye.

4. kampanye juga secar nyata menggunakan kekuatan media massa dalam upaya menggugah kesadaran hingga mengubah perilaku khalayak.

Teori Persuasi dalam Praktik Kampanye

-     -     Model keyakinan Kesehatan

Model keyakinan kesehatan menjelaskan kondisi-kondisi yang sangat diperlukan bagi terjadinya suatu perubahan perilaku.

-      -    Teori Difusi Inovasi

Teori ini menjelaskan bagaimana inovasi-inovasi tertentu berkembang dan diadopsi oleh masyarakat. Teori ini berguna dalam menganalisis kolaborasi yang tepat antara penggunaan komunikasi massa dan kominikasi antarpribadi untuk membuat masyarakat mengadopsi suatu produk, prilaku atau ide tertentu yang dianggap baru (inovasi)

-      -    Teori perilaku Terencana

Teori ini menjelaskam bahwa faktor utama yang menentukan terbentuknya suatu perilaku adalah tujuan perilaku itu sendiri.

-       -   Teori Disonnasi Kognitif

Teori yang diungkapkan oleh Leon Festinger pada 1957nini mengemukakan bahwa keyakinan seseorang dapat berubah pada saat mereka sedang berada pada situasi konflik.

-       -   Teori Tahapan Perubahan

Teori ini akan sangat membantu dalam menganalisis jenis khalayakserta membuat pesan-pesan yang sesuai untuk setiap khalayak.

-       -   Teori Pembelajaran Kognitif Sosial

Teori pemberian kognitif sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura menyatakan bahwa perubahan perilaku sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam diri individu dan lingkungannya.

-       -   Teori Pertimbangan Sosial

Teori ini dikemukakan oleh Muzafer Sherif, Carolyn Sherief dan Nebergall. Teori ini merupakan teori yang memprediksi argumen-argumen yang akan diterima serta ditolak oleh khalayak. Menurut teori ini, manusia tidak membuat penilaian terhadap sebuah pesan secara murni berdasarkan manfaat yang dimaksud dalam pesan tersebut.

Strategi Persuasi untuk Praktik Kampanye

1. pilihlah komunikator yang terpecaya

2. Kemaslah pesan sesuai keyakinan khalayak

3. Munculkan kekuatan dari khalayak

4. Ajak khalayak berpikir

5. gunakan strategi pelibatan

6. gunakan strategi pembangunan inkonsistensi

7. bangun resistansi khalayak terhadap pesan negatif

Teori Persuasi untuk Mendesain Pesan

1. Teori Retorika Aristoteles

 Teori retorika Aristoteles merupakan teori kalsik yang meskipun sudah berusia lebih dari dua ribu tahun, sampai sekarang masih menjadi favorit para ahli kampanye dan komunikasi. Teori ini menerapkan 3 aspek yaitu ethos, pathos dan logos

2. Teori Sosial Kognitif

Menurut Teori dari Bandura ini, teori kognitf pada dasarnya bekerja berdasarkan prinsip -prinsip teori belajar sosial, namun lebih memfokuskan pada proses berpikir manusia.

3. Model Paralel yang Diperluas

Teori ini dikenal dengan teori EPPM. Model yang dikemukankan oleh Kim White tersebut menjelaskan bagaimana suatu pesan berisi himbauan ketakutan (fear appeal) akan efektif atau tidak dalam memengaruhi sikap dan perilaku khalayak sasaran.

4. Teori Konvergensi Simbolik

Teori ini lebih populer dikenal dengan sebuatn teori analisis tema fantasi(ATF). Teori yang dikembangkan oleh Ernest G Boorman ini memandang bahwa keberhasilan sebuah pesan kampanye sangat ditentukan oleh khalayak sasaran atau dalam istilah Boorman disebut konvergensi simbolik (pemusatan makna atau presepsi yang sama terhadap khalayak sasaran yang beragam)

SIAPAKAH PELAKU KAMPANYE ITU ?

Secara umum, siapapun yang terlibat dalam menggagas, merancang, mengorganisasikan dan menyampaikan pesan dalam sebuah kegiatan kampanye dapat disebut sebagai pelaku kampanye.

APAKAH SALURAN KAMPANYE ITU?

Secara umum, Schram (1983) mengartikan saluran (kampanye) sebagai “ perantara apapun yang memungkinkan pesan-pesan sampai pada penerima”

Sementara Klingemann dan Rommele (2002) secara lebih sepesifik mengartikan saluran kampanye sebagai segala bentuk medium yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Model- Model Kampanye Komunikasi Kampanye Komunikasi