Model- Model Kampanye Komunikasi Kampanye Komunikasi
Model-Model Kampanye
Model
adalah representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak, dengan
menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut (Mulyana,2000). Jadi,
model bukanlah tentang fenomena itu sendiri. Model hanyalah gambaran tentang
fenomena atau realitas yang telah disederhanakan.
Model
hanya mengambil aspek dan ciri-ciri tertentu dari realitas yang dianggap umum,
penting dan relevan. Karena alasan inilah sebuah konstruksi model tidak pernah
sempurna. Namun begitu, model memiliki manfaat untuk memudahkan pemahaman kita
tentang proses berlangsungnya suatu hal,misalnya kampanye
Ragam
Model Kampanye
- - Model Koponensial Kampanye (Conponential
Campaign Model)
Model
ini di perkenalkan oleh Lasswell, model ini mengambil komponen-komponen pokok
yang terdapat dalam suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan kampanye.
- - Model Proses Pengaruh Kampanye
Model
ini memiliki kedekatan konseptual dengan model komponensial kampanye. Penggagas
model ini belum diketahui secara pasti tetapi banyak yang mengaitkan dengan
Denis McQuail.
- - Model Kampanye Ostergaard
Model
ini dikembangkan oleh Leon Ostergaard, menurutnya rancangan sebuah program
kampanye untuk perubahan sosial yang tidak didukung oleh temua-temuan ilmiah
tidak ;ayak untuk dilaksanakan.
- - The Five Functional Stage Development
Model
Model
ini adalah model yang paling populer diantara model lain. Hal ini dikarenakan
fleksibilitas model tersebut untuk diterapkan, baik pada candidate oriente
campaign, product oriented campaign, maupun ideollogicaly campaign. Fokus model
ini ada pada “tahapan kegiatan kampanye”.
- - The Communicative Function Model
Judith
Trent dan Robert Friedenberg adalah praktisi sekaligus pengamat politik Amerika
Serikat. Mereka merumuskan sebuah model kampanye yang dikonstruksi dari
lingkungan politik.
- - Model Kampanye Nowak dan Warneryd
Menurut
Mc Quail& Windahl, model kampanye ini merupakan salah satu contoh model
kampanye Tradisional. Tujuan yang hendak dicapai dan diakhiri dengan efek yang
diperoleh. Model ini adalah deskripsi dari bermacam-macam proses kerja dalam
kampanye.
- - The Diffusion of Inovation Model
Model
ini biasanya diterakan pada jenis kampanye sosial atau kampanye prodek.
Penggagasnya adalah Rogers. Dalam model ini Rogers menggambarkan 4 tahapan.
Model ini biasanya digunakan pada pengembangan inovasi-inovasi terbaru.
- - Model Kampamye Komunikasi Kesehatan
Strategis
Model
ini muncul dari praktik komunikasi kesehatan, khususnya yang berfokus pada
promosi kesehatan, yakni tindakan komunikasi yang dirancang untuk memengaruhi
khalayak dalam menerima dan menjadlani pola hidup sehat.
- - Model Komponen dan Tahapan Kampanye Simon
Model
ini dikemukakan oleh Herbert Simon. Seimon secara terperinci menjelaskan tahapan
serta aspek-aspek yang umumnya hadir dalam aktivitas kampanye.
CONTOH PERENCANAAN KAMPANYE KOMUNIKASI
Jenis Kampanye :
PRODUCT
ORIENTED CAMPAIGNS
“
5 Steps Closer to Become Strong Women Leaders”
By:
Female in Action (FIA) x Campaign#forchange
Female in Action (FIA)
merupakan pemberdayaan perempuan yang mengutamakan peningkatan interpersonal
skill melalui teknologi aplikasi yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
FIA memiliki misi pemberdayaan perempuan.
Saat ini, FIA sedang
mengadakan kampanye berbentuk challenge yang berkerja sama dengan platform
aplikasi Campaign#forchange.
Challenge ini merupakan
aksi online dengan cara mengupload foto inspiratif di aplikasi
campaign#forchage yang bertujuan menginspirasi dan memotivasi perempuan untuk
berani membangun diri dan sukses dalam berkarya dan berkarir.
Dengan mengikuti
challenge ini kamu sudah berdonasi untuk membantu menekan kekerasan
seksual,psikis dan fisik pada perempuan. Donasi yang terkumpul nantinya akan
dikelola oleh FIA Care untuk menyediakan konsultan psikolog untuk para korban.
Cara mengikuti challenge
“ 5 Steps Closer to Become Strong Women Leaders” :
·
Mendownload aplikasi Campaign#forchange
diplaystore/appstore.
·
Pilih challenge “5 Steps Closer to Become
Strong Women Leaders”
·
Lalu ikuti challengenya
10 orang yang beruntung
akan mendapatkan hadiah berupa:
·
3 free Self Development Coaching Sessions
·
3 free Mental Health Consultation Sessions
·
Buku best seller “Filosofi Teras” dan “The
Alpha Girls Guide”
·
Free sponsor product by Emia, Wardah dan
Makeover
Model Kampanye :
THE
DIFFUSION OF INNOVATION MODEL
Model ini umumnya
diterapkan dalam kampanye periklanan (Commercial Campaign) dan kampanye yang
berorientasi pada perubahan sosial (Sosial Change Campaign). Pengagasnya adalah
ilmuan komunikasi ternama, Everett M. Rogers. Dalam model ini, Rogers
menggambarkan adanya empat tahap yang akan terjadi ketika proses kampanye
berlangsung. Fokus model kampanye ini adalah mengembangkan sesuatu hal yang
baru atau inovasi.
· Informasi : pesan kampanye ini disebarkan
melalui media sosial dan website dengan bentuk pesan yang menarik.
· Persuasi : pada tahap ini FIA dapat
menyampaikan alasan yang jelas mengapa audiens harus mengikuti challenge ini,
yaitu untuk membantu menekan angka kekerasan seksual.
·
Keputusan untuk mencoba : Audiens sudah
mencoba melakukan challenge ini.
· Konfirmasi dan evaluasi : mengevaluasi
jalannya kampanye dengan melakukan riset pada aplikasi Campaign#forchange
tentang jumlah pengikut challenge.
Teori
Persuasi Kampanye :
TEORI
DIFUSI INOVASI
Teori
difusi inovasi menjelaskan bagaimana inovasi-inovasi tertentu berkembang dan
diadopsi oleh masyarakat. Teori ini berguna dalam menganalisis kolaborasi yang
tepat antara penggunaan komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi untuk
membuat masyarakat mengadopsi suatu produk, prilaku, atau ide tertentu yang
dianggap baru (inovasi).
Adanya
produk , perilaku atau ide terbaru akan membuat sebagian orang ingin menjadi
pihak pertama yang mengadopsi penemuan tersebut, sementara sebagian lainnya
akan menunggu hingga sebagian besar kelompok mereka menerima dan mengadopsi hal
baru tersebut. Ada pula pihak yang sama sekali tidak ingin mengubah perilaku
mereka. Sebuah inovasi akan dapat
diadopsi secara maksimal oleh masyarakat dengan menggunakan two step flow
comunication.
Langkah
-langkah teori difusi inovasi :
·
Transmisi informasi melalui media kepada
khalayak massa
·
Validasi pesan oleh orang yang dihormati
khalayak tersebut
Jadi,
ada kolaborasi antara media massa dan kontak antarpribadu. Kolaborasi tersebut
akan membantu individu dalam membuat keputusan untuk menerima atau menolak.
Teori Persuasi dalam
Desain Pesan :
TEORI
RETORIKA ARISTOTELES
Teori ini pada dasarnya menjelaskan bahwa untuk
mempengaruhi orang kita harus memberikan alasan mengapa seseorang harus
menerima tindakan yang kita sarankan. Dalam pesan persuasi seseorang diajak berpikir dan
menimbang benar-tidaknya suatu pesan berdasarkan tiga aspek yaitu Ethos,
Pathos dan Logos.
·
Ethos : Penerapan ethos dalam kampanye misalnya dapat dilihat
dalam penggunaan juru bicara, teman-teman sebaya yang disegani khalayak (peer
Group) atau brand ambassador.
·
Pathos : Yaitu aspek emosional, patho pada dasarnya adalah
bentuk argumentasi berbasis emosi seperti membangkitkan rasa bersalah, belas
kasihan, ketakutan, solidaritas dan kebanggaan.
·
Dapat
disamakan dengn aspek rasionalitas pesan. Dimensi logos dapat muncul dalam
bentuk data statisik, hasil-hasil penelitian ilmiah, atau sekedar pemikiran
yang logis.
Saluran Kampanye :
Pada kampanye yang diselenggarakan
oleh Female in Actian x Campaign ini menggunakan saluran kampanye melalui media
sosial seperti instagram, facebook, twitter dan Youtube.
Instagram :
@femaleinacntion.id
Facebook : Femaleinaction
Twitter : @femaleinact
Youtube : Female in
Action
Teori Pengelolaan Pesan :
Teori
Elaboration Likelihood Model
Teori ini menjelaskan
bahwa keputusan dibuat bergantung pada jalur yang ditempuh dalam sebuah pesan.
Jika seseorang secara sungguh-sungguh mengolah pesan persuasif yang diterimanya
semata -mata berfokus pada pesan tersebut, orang tersebut menurut teori ELM
dianggap menggunkan jalur sentral (central route). Sementara bila orang
tersebut tidak melakukan evaluasi yang mendalam terhadap isi pesan yang
diterimanya, tetapi lebih memperhatikan daya tarik penyampaian pesan, kemasan
produk atau aspek periferal lainnya ia dianggap menggunakan jalur pinggiran
(peripheral route).
forum diskusi vclass :
Bagaimana pendapat Anda
terkait materi Anggaran Perencanaan Kampanye, apakah menurut Anda materi yang
terlampir sudah sangat efektif untuk penyusunan perencanaan kampanye? Lalu,
menurut Anda hal apa yang akan ditemukan di lapangan yang tidak ada dalam
konsep materi?
dari beberapa pendakatan,
menurut Anda pendekatan mana yang paling efektif cocok diimplementasikan di
lapangan, dan yang paling tidak efektif... sertakan analisa Anda dengan studi
kasus agar dapat diketahu mengapa dan kenapa nya !
Jawaban:
Menurut saya materi
Anggaran Perencanaan Kampanye ini sudah cukup efektif untuk membantu menyusun
perencanaan kampanye. Dikarenakan materi ini sudah memberikan sedikit gambaran
mengenai taktik anggaran, strategi anggaran, kategori anggaran sampai pada cara
menyusun anggaran kampanye melalui pendekatan kampanye. Menurut saya, hal yang
mungkin saja akan ditemukan di lapangan tetapi tidak ada di konsep materi adalah
pelanggaran penggunaan dana kampanye. Walaupun tidak semua kampanye terlibat
pelanggaran dana tetapi tidak menuntup
kemungkinan ada pelanggaran yang terjadi.
Menurut saya, pendekatan
yang efektif adalah pendekatan Theoritical Methods karena dengan melalui data
statistik kita dapat memperoleh kesimpulan berdasarkan pengalaman sebenarnya
dan menurut saya itu efektif selain kita
tau target kampanye yag ingin kita tuju kita juga bisa meminimalisir kerugian
dana akibat target yang tidak sesuai. Dan menurut saya pendekatan yang tidak
efektif adalah Arbitrary Methods karena pendekatan ini hanya mengandalkan
keputusan dari ketua organisasi dan hanya dapat dilakukan apabila dana sudah
terkumpul. Menurut saya metode ini kurang efektif karena apabila kita belum
mempunyai dana otomatis kampanye pun akan terkendala. Pendekatan ini menurut
saya kurang efektif untuk organisasi, kelompok atau produk yang baru merintis.
Studi Kasus
Female in Action pada
awalnya menargetkan perempuan muda (Beta Women) sebagai pasar utama mereka.
Tetapi malalui survei yang pernah dilakukan oleh tim divisi digital marketing
dan Bisnis strategi Female in Action pada tahun 2020 lalu, Beta Women cenderung tidak konsisten
yang pada akhirnya FIA mengubah target pasar mereka yang semula fokus ke Beta
Women beralih ke Alpha Women dikarena Alpha Women dirasa dapat konsisten dalam
melakukan sesuatu. Selain itu, FIA sendiri saat ini sedang fokus pada
pengembangan aplikasi mereka sehingga mereka sangat membutuhkan member yang
bisa ikut meningkatkan profit mereka. Walaupun pada kampanye “5 steps closer to
become strong women leaders” ini bisa diikuti semua kalangan yang memiliki jiwa
sosial tinggi untuk mencegah kekerasan pada perempuan tetapi untuk mengikuti
challenge ini tetap dibumbui oleh karakteristik seorang Alpha Women.
Komentar
Posting Komentar